Batang – Universitas Diponegoro (Undip) kembali melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Iptek bagi Desa Binaan Undip (KKN-IDBU) 2025 di Desa Kembanglangit, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip Tim 89 turut berkontribusi melaksanakan program kerja monodisiplin melalui pengadaan Educenter, sebuah wadah belajar bagi anak-anak Dusun Kembanglangit, terkhusus anak-anak madrasah.
Pengajaran yang diberikan berfokus pada pengembangan diri anak yang tidak diajarkan di sekolah formal, layaknya membaca, menghitung, maupun menulis. Pembentukan dan pelaksanaan program kerja ini dilatarbelakangi oleh kondisi realita anak-anak Dusun Kembanglangit yang berhasil diamati selama seminggu oleh anggota tim KKN Kembanglangit. Berdasarkan pengamatan kami, terdapat beberapa anak yang tidak memiliki keberanian untuk menyuarakan pendapatnya atau sekadar menceritakan kehidupannya di sela-sela perbincangan ringan bersama teman-temannya. Di samping itu, ada pula anak-anak yang hiperaktif dan tidak mampu menjaga lisannya, sehingga terkesan kurang beretika.
Tak hanya itu, ketua Rukun Tetangga (RT) 3 Dusun Kembanglangit, Bapak Dartam juga menyampaikan keresahannya terkait permasalahan anak-anak madrasah. “Banyak anak-anak di sini yang kesannya masih menyepelekan wudhu, jadi dari permasalahan tersebut bisa jadi fokus pengajaran teman-teman,” ujar Pak Dartam saat sowan pada Jumat (18/07/2025). Maka dari itu, mahasiswa FISIP Undip tim KKN Kembanglangit menyediakan ruang belajar melalui Educenter.
Kegiatannya ini berlangsung dua kali di minggu yang berbeda, yakni pada 31 Juli 2025 dan 07 Agustus 2025 dengan materi pengajaran yang berbeda pula. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa FISIP Undip yang mengabdi di Dusun Kembanglangit, yakni Andira Aulia, Izzatiddiena, Jilan Aghashi, Natalia Ginting, Niken Yuly, dan Ridha Ayu.
Mengulik Rasa Percaya Diri Anak Madrasah di Minggu Pertama
Pada minggu pertama, 31 Juli 2025, terlaksana program monodisiplin perdana dari mahasiswa FISIP. Kelas yang diajarkan terbagi menjadi dua, yaitu kelas sifir yang terdiri dari anak TK dan PAUD serta kelas 1 yang berisikan anak berusia Sekolah Dasar kelas 1 hingga 3. Pembelajaran dilaksanakan dalam rentang waktu satu jam per kelas dan disambut dengan antusiasme yang tinggi dari anak-anak madrasah yang menghadiri kegiatan belajar.
Materi yang diajarkan pada minggu pertama adalah kemampuan untuk berbicara di depan umum sebagai bentuk pengembangan diri melalui soft skill. Anak-anak kelas sifir diminta untuk menggambar cita-cita mereka sedangkan anak-anak kelas 1 diminta untuk menggambarkan perumpamaan diri mereka sebagai representasi diri. Kemudian, satu per satu anak diminta untuk maju ke depan dan menceritakan apa dan mengapa mereka menggambar hal tersebut.

Salah satunya adalah Adiba, murid madrasah yang menggambarkan cita-citanya sebagai dokter. Ketika diminta untuk maju, ia menceritakan dirinya menjadi seorang dokter di masa depan dengan berani di hadapan teman-teman lainnya. Di samping itu, masih ada beberapa anak yang berbicara dengan suara pelan dan terkesan kurang percaya diri. Anak-anak itu yang kami bantu bimbing untuk kembali dapat mempresentasikan hasil karyanya dengan lebih berani di depan kelas selanjutnya.
Penyegaran Ilmu Wudhu dan Kasih Sayang
Pada minggu kedua, 7 Agustus 2025, mahasiswa KKN kembali melanjutkan program yang telah dimulai dengan memberikan materi mengenai pentingnya berwudhu sebelum salat dengan nyanyian lagu tata cara berwudhu. Anak-anak antusias dalam menyanyikan lagu tersebut sambil mempraktikkan gerakannya secara langsung. Dengan demikian, diharapkan anak-anak dapat mengerti serta mengingat tata cara berwudhu dengan mudah.
Tidak hanya belajar tentang tata cara berwudhu, anak-anak juga diberikan materi pembelajaran mengenai bentuk-bentuk kasih sayang, seperti kasih sayang kepada Tuhan, sesama, lingkungan, dan diri sendiri. Anak-anak diminta untuk memberikan contoh dari bentuk-bentuk kasih sayang tersebut dengan menuliskannya di papan tulis secara berurutan. Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan pemahaman tentang kasih sayang dan nantinya dapat membentuk karakter yang baik. Program ini secara tidak langsung juga memberikan kesempatan anak-anak untuk belajar berani dalam menyampaikan pendapat dan belajar menulis, karena memang masih ada anak yang kurang terampil dalam menulis.

Harapan
Program Educenter yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN FISIP Undip ini diharapkan akan menjadi fondasi yang kokoh untuk pengembangan diri anak-anak Dusun Kembanglangit untuk masa depan. Wadah ini diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang lebih percaya diri dalam menyuarakan pendapat mereka, memiliki etika yang baik dalam berinteraksi, dan menjalankan ajaran agama dengan benar, seperti cara berwudhu.